Skip to main content

Presdir Bank Maspion "Herman Halim" Masuk Islam

Muallaf Baru dari Bank Maspion

Allah memang berhak untuk membuka hati siapa saja untuk menerima ajaran Islam secara kaffah. Begitu juga dengan Herman Halim, Presdir Bank Maspion ini terbuka hatinya dan memutuskan untuk menjadi Muslim. “Saya masuk Islam Tanggal 27 Agustus. Saya bersyahadat di Masjid Ceng Hoo Surabaya dan disaksikan oleh banyak orang,” tuturnya kepada NURANI saat ditemui di kantornya.

Ketertarikan Herman Halim akan Islam memang berangkat dari perenungan panjang. Namun, ia mengaku lebih banyak dipengaruhi Andrew anak keduanya.

Herman menerangkan bahwa saat dirinya bersyahadat, ia tidak disertai dengan keluarganya. “Saya berangkat ke sana sendiri. Untungnya, teman saya di PITI Masjid Ceng Hoo banyak. Jadi sudah dipersiapkan. Bahkan Pak Ali Markus, memberikan selamat ketika saya sudah bersyahadat,” terangnya sambil tersenyum.

Saat ditanya tentang tanggapan keluarga ketika dirinya menjadi Muslim, Herman Halim menerangkan bahwa pihak keluarga sebenarnya mengkritik, namun tidak berani secara frontal. “Setahu saya, mereka hanya berani mengkritik atau menyindir. Mereka tidak berani bertanya secara frontal. Mungkin karena saya saudara tertua. Jadi mereka segan dengan saya,” ungkapnya.

Ditanya soal ketertarikannya kepada Islam, pemilik nama Lim Xiao Ming ini mengatakan bahwa dirinya mengenal Islam sejak enam tahun lalu, dari kesukaannya membaca buku-buku agama. “Saya memang senang membaca segala buku agama, mulai dari agama Budha, Kong Hucu, Kristen, dan Islam,” terangnya.

Ayah dua anak ini mengatakan bahwa dari kesukaannya membaca buku-buku agama inilah dia mulai menyerap intisari dari agama. “Dari pembacaan dan perenungan semua intisari agama yang saya serap, bahwa semua agama itu benar dan mengajarkan kebaikan (namanya juga mualaf – amanah). Cuma penyampaiannya bermacam-macam,’ terangnya

Setelah merenung sekian lama, akhirnya pimpinan Bank Maspion ini memilih Islam menjadi keyakinannya setelah ia memeluk agama Kristen. “Saya melihat Islam adalah agama terakhir, dan ia mengambil dari semua intisari agamayang telah ada. Sehingga ajaran Islam begitu lugas dan mudah diserap secara kaidah,” terangnya.

Ketika ditanya tentang latar belakang agama keluarga Herman Halim, ia menjelaskan bahwa keluarganya memeluk beberapa agama. “Dalam keluarga saya tidak fanatik memeluk satu agama. Saya dulu agamanya Kristen. Sedangkan saudara saya ada yang Budha ada juga yang Kong Hucu. Malah, istri saya beragama Budha,” terangnya.

Sikap inilah yang dipegang teguh Herman Halim dalam membentuk karakter keluarganya. Bahkan soal menganut agama, ia tidak pernah memaksakan kepada kedua anaknya. “Anak saya, saya bebaskan dalam memilih agama. Saya tidak pernah melarang hal itu,” ujarnya.

Terpengaruh Anak

Ketertarikan Herman Halim akan Islam memang berangkat dari perenungan panjang. Namun, ia mengaku lebih banyak dipengaruhi Andrew anak keduanya. Awalnya Herman Halim keget dan menanyakan tentang keinginan anak keduanya memeluk agama Islam. Namun, Andrew bisa meyakinkan ayah dan keluarganya tentang niatnya menjadi Muslim.

“Apa perbedaannya dengan agama yang kamu yakini selama ini ?” tanya Herman Halim kepada Andrew saat itu. “Saya pernah mencoba memeluk beberapa agama. Namun Islamlah yang membuat saya lebih tenang dan pas. Dan saya bisa lebih gampang menangkap ajaran Islam daripada yang lain,” ujar Herman yang menirukan pendapat Andrew.

Dari diskusi antara anak dan ayah inilah, Herman terus mencari dan mencari jawaban atas argumen yang dikemukakan oleh Andrew. “Saya mengenal Islam lebih banyak setelah Andrew menerangkan kepada saya dan keluarga tentang ajaran Islam sesungguhnya,” ujarnya.

“Saya juga heran, padahal ia sejak kecil sudah ada di Australia. Namun ia begitu kuat saat menerangkan tentang bagaimana ajaran Islam,” tambahnya. Herman menerangkan, dalam menjelaskan agama Islam, Andrew Halim ini membawa Al Quran dan Injil. “Ia membandingkan antara ayat per ayat. Bahkan, beberapa dari paman dan bibinya tidak bisa menyela dan menjawab pertanyaan Andrew,” terangnya.

Dari pertemuan antara Andrew dan keluarga yang juga dihadiri oleh Herman Halim itulah akhirnya wacana tentang kebenaran Islam mulai terungkap. “Sejak itu saya jadi tekun belajar Islam. Saya baca Al Quran yang terjemahan dari Bahasa Inggris dan Tionghoa. Saya terus mencari apa yang dikatakan Andrew,” terangnya.

Menurut Herman Halim, Andrew bukan tipe orang yang mudah percaya dengan sesuatu. “Andrew itu, untuk percaya dan yakin biasanya sudah melalui penelitian dan perbandingan antara baik dan buruknya,” terangnya.

Makanya, Herman Halim yakin bahwa apa yang diyakini anaknya adalah suatu kebenaran yang pasti. “Saat saya beritahu saya menjadi Muslim, ia begitu senang. Ia menyebut lafal Allahu Akbar berulang-ulang. Ia begitu senang saya masuk Islam,” paparnya.

Lebih Tenang

Herman Halim saat ini mengaku lebih tenang batinnya setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat. “Pertama kali saya melaksanakan salat, hati saya rasanya tenteram dan damai. Tidak pernah saya merasakan hal seperti ini sebelumnya. Meski saya tidak fasih cara melafalkan Arabnya, namun saya tahu arti Bahasa Indonesianya,” paparnya sembari memejamkan mata.

“Saat shalat hati saya damai, sehingga bisa melepas kejenuhan dan stres saat bekerja. Saya lebih mantap dalam mengerjakan tugas-tugas kerja,” tambahnya.

Yang paling menarik bagi bagi pemilik nama asli Lim Xiao Ming ini dalam mempelajari Islam adalah cara menghafal bacaan salat. “Kalau salatnya sih sudah bisa dipelajari. Tapi kalau melafalkannya, ini saya masih kaku. Butuh waktu yang banyak,” ujarnya. “Kalau lupa bacaannya, bukunya saya baca, lalu saya kembalikan lagi. Lucu pokoknya kalau melihat saya belajar salat,” tambahnya sambil tertawa.

Namun, Bapak dari Albert Halim dan Andrew Halim ini tidak menyerah. Ia bertekad untuk bisa melafalkan bacaan Al Quran serta belajar membaca Al Quran. “Saya berencana mendatangkan guru privat Bahasa Arab. Dan saya ingin sekali bisa melafalkan bacaan salat,” niatnya.

Popular posts from this blog

Rahasia Alkitab/Injil Yang Menggemparkan Dunia

BERIKUT INI ADALAH SEBAGIAN INFORMASI YANG SELAMA INI DISEMBUNYIKAN OLEH GEREJA AGAR UMAT KRISTEN / KATHOLIK TIDAK MEMPELAJARI ALKITAB MEREKA SENDIRI SECARA MENDALAM, APALAGI SAMPAI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTAR SATU KITAB DENGAN KITAB LAIN,  SANGAT DILARANG KERAS .   -------------------------------------------------------------------------------------- INDEKS AL-KITAB Kitab agama ini adalah milik umat Kristiani, dikenal dengan sebutan Alkitab atau Bibel (Inggris : Bible, Jerman : Bijbel), terdiri dari dua bagian kitab, yaitu Kitab Perjanjian Lama (PL) dan Kitab Perjanjian Baru (PB). Di dalam Perjaniian Lama Tuhan pernah berfirman bahwa orang-oran Israel itu sangat durhaka dan hobi merubah-rubah kitab suci (baca: Kitab Mikha 3:1 - 12 dan Ulangan 31:27). Akibatnya, kitab suci ini menjadi bercampur-baur antara kebenaran ilahi dan kesalahan-kesalahan manusiawi yang ditulis oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Maka Alkitab tidak boleh dibaca dengan doktrin yang harus diterima apa

Alasan Paquita Widjaya Masuk Islam

Angin dan Badai Mengantarkan Paquita Widjaya Kepada Islam Paquita Wijaya , itulah namaku. Sejak lahir aku memeluk agama Kristen Protestan. Kesempatan pernah mengenyam pendidikan Barat di Parsons School of Design New York, membuat cara berpikirku sangat rasional. Apalagi aku dibesarkan dalam kultur keluarga yang demokratis. Termasuk dalam menyikapi agama. Namun setelah rasioku ditundukkan oleh kenyataan bahwa kekuasaan Allah itu benar ada, aku pun bersyahadat dan masuk Islam. Sudah lama aku tertarik dengan Islam. Kupikir, ini agama yang paling rasional. Perlahan, aku tertarik dengan ritual Islam yang dijalankan Tanteku, seorang muslimah yang sempat tinggal bersama keluargaku. Tapi hingga suatu saat aku suting di pulau Nias, Sumatera Utara, aku belum juga memeluk Islam. Inilah awalnya.... Pulau Nias tiap hari diguyur hujan lebat, disertai angin dan badai. Dua bulan tim kami terperangkap di pulau itu. Tak ada pesawat yang berani terbang di tengah cuaca buruk. Padahal, aku harus se

Paus Yohanes II Jadi Mualaf?

Benarkah Sri Paus Masuk Islam? Paus Yohanes II , atau yang akrab dipanggil Sri Paus , pimpinan umat katholik sedunia melakukan pidato resmi Vatikan kepada dunia internasional mengenai sikap resminya terhadap konflik berdarah Israel-Palestina di Timur Tengah yang kembali memanas belakangan ini. Namun apa yang kemudian dikatakannya di depan ribuan umat katholik itu ternyata benar-benar merupakan peristiwa yang sangat mengejutkan! Bahkan boleh dikatakan sebagai "berita abad ini". Ibarat petir di siang bolong, pada pukul 17.00 waktu setempat, Sri Paus mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa mulai saat itu, detik itu, beliau menyatakan dirinya masuk ke dalam agama Islam. Saking mengagetkannya pengumuman tersebut, 16 orang di antara ribuan umat yang mendengarkan pidato langsung Sri Paus, langsung dilarikan ke rumah sakit karena mendapat serangan jantung mendadak. Hanya 5 nyawa di antara mereka yang berhasil diselamatkan. Ketika Sri Paus mengatakan sikapnya dalam pidato tanpa tek