Skip to main content

Pegulat Jepang Antonio Inoki Masuk Islam

Duta Perdamaian Dunia dari Jepang Memilih Jadi Muallaf

Antonio Inoki sosok pegulat legendaris dari Jepang ini, saat di tahun 70-an pernah bertanding dengan Juara Tinju dunia Muhammad Ali, dengan berakhir seri atau berimbang, Inoki terkena 1 hook dari Ali , dan Ali juga sekali terbanting ala gulat oleh Inoki, dalam pertandingan 15 ronde.



Inoki lahir pada 20 Februari 1943, selain pegulat ia juga dikenal sebagai artis beladiri, sekarang ia dilaporkan tinggal di New York dan Jepang.

Antonio Inoki yang dikenal memiliki fisik kuat dan sangat melegenda dikabarkan telah masuk islam pada tahun 1990-an. Seperti dilansir media huffingtonpost.com, bulan lalu pegulat asal Jepang tersebut telah mengumumkan penggantian namanya menjadi Muhammad Hussain Inoki. Inoki kini gencar mengkampanyekan perdamaian internasional melalui aktivitas olahraga yang digelutinya.

Inoki memang telah lama dikenal semangatnya dalam mengusung perdamaian. Pada tahun 1990 ia diutus ke Irak untuk berunding dengan Saddam Hussein untuk berdiplomasi mengenai pembebasan warga Jepang yang disandera di sana.

Dilaporkan Huffingtonpost.com pada bulan Desember lalu Inoki ambil bagian dalam International Peace Wrestling Competion sekaligus untuk merayakan 60 tahun hubungan antara Jepang dan negara-negara di Asia Selatan di bidang olahraga.

Inoki, yang menobatkan dirinya sebagai duta perdamaian, juga mendirikan sebuah akademi gulat di Pakistan yang didukung oleh pemerintah setempat.

Inoki yang mengatakan dirinya mempelajari Islam , juga menjadi lambang toleransi beragama, menggalang dukungan karena keimanannya dari seluruh penjuru dunia.

Sebuah stasiun TV melaporkan baru-baru ini saat Inoki berkunjung ke Pakistan, ia menerima ucapan “selamat datang pahlawan”. Inoki pertama kali mengunjungi negara itu pada tahun 1976 untuk bertanding melawan pegulat Pakistan Pahalwan. Ketika itu pertandingan tersebut ditonton hampir 50 ribu orang. (Inoki tidak hanya mengalahkan Pahalwan hari itu, tapi dia terkenal dislokasi dengan lawannya).

Di tahun yang sama Inoki juga berhadapan dengan Muhammad Ali, seperti yang dilaporkan Guardian, ia dinilai sebagai “melawan prototipe seni bela diri campuran” di Tokyo. Ali mengenakan sarung tangan sementara Inoki tidak sama sekali.

Antonio Inoki muallaf imgSaat berada di Pakistan bulan lalu, Express Tribune melaporkan bahwa Inoki memberi penghormatan kepada Pahalwan dengan mengunjungi makamnya. Ia juga berbicara mengenai perpindahan agamanya menjadi islam, ia juga menyinggung Muhammad Ali sebagai sesama mualaf.

“Ketika saya menjadi mualaf, orang menyarankan agar saya mengubah nama saya menjadi Muhammad Ali tapi saya menolak ide itu karena saya sudah berjuang melawan Ali petinju hebat,” katanya, menurut Dawn.com.

Selama perjalanannya Inoki yang pada tahun 2010 menjadi orang Jepang pertama yang dilantik menjadu World Wrestling Entertainment’s Hall of Fame, mengatakan bahwa ia berharap bisa membantu lebih untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Pakistan dan Jepang, dan untuk terus membawa pesan-pesan perdamaian di seluruh dunia.

Popular posts from this blog

Rahasia Alkitab/Injil Yang Menggemparkan Dunia

BERIKUT INI ADALAH SEBAGIAN INFORMASI YANG SELAMA INI DISEMBUNYIKAN OLEH GEREJA AGAR UMAT KRISTEN / KATHOLIK TIDAK MEMPELAJARI ALKITAB MEREKA SENDIRI SECARA MENDALAM, APALAGI SAMPAI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTAR SATU KITAB DENGAN KITAB LAIN,  SANGAT DILARANG KERAS .   -------------------------------------------------------------------------------------- INDEKS AL-KITAB Kitab agama ini adalah milik umat Kristiani, dikenal dengan sebutan Alkitab atau Bibel (Inggris : Bible, Jerman : Bijbel), terdiri dari dua bagian kitab, yaitu Kitab Perjanjian Lama (PL) dan Kitab Perjanjian Baru (PB). Di dalam Perjaniian Lama Tuhan pernah berfirman bahwa orang-oran Israel itu sangat durhaka dan hobi merubah-rubah kitab suci (baca: Kitab Mikha 3:1 - 12 dan Ulangan 31:27). Akibatnya, kitab suci ini menjadi bercampur-baur antara kebenaran ilahi dan kesalahan-kesalahan manusiawi yang ditulis oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Maka Alkitab tidak boleh dibaca dengan doktrin yang harus diterima apa

Alasan Paquita Widjaya Masuk Islam

Angin dan Badai Mengantarkan Paquita Widjaya Kepada Islam Paquita Wijaya , itulah namaku. Sejak lahir aku memeluk agama Kristen Protestan. Kesempatan pernah mengenyam pendidikan Barat di Parsons School of Design New York, membuat cara berpikirku sangat rasional. Apalagi aku dibesarkan dalam kultur keluarga yang demokratis. Termasuk dalam menyikapi agama. Namun setelah rasioku ditundukkan oleh kenyataan bahwa kekuasaan Allah itu benar ada, aku pun bersyahadat dan masuk Islam. Sudah lama aku tertarik dengan Islam. Kupikir, ini agama yang paling rasional. Perlahan, aku tertarik dengan ritual Islam yang dijalankan Tanteku, seorang muslimah yang sempat tinggal bersama keluargaku. Tapi hingga suatu saat aku suting di pulau Nias, Sumatera Utara, aku belum juga memeluk Islam. Inilah awalnya.... Pulau Nias tiap hari diguyur hujan lebat, disertai angin dan badai. Dua bulan tim kami terperangkap di pulau itu. Tak ada pesawat yang berani terbang di tengah cuaca buruk. Padahal, aku harus se

Kisah Bernard Nababan Jadi Mualaf

Menjadi seorang pendeta adalah harapan kedua orang tuanya. Namun, kehendak Allah SWT mengantarkan Bernard Nababan pada kebenaran Islam. Bahkan, ia akhirnya menjadi juru dakwah dalam agama Islam. Saya lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 November 1966. Saya anak ke-3 dari tujuh bersaudara. Kedua orang tua memberi saya nama Bernard Nababan . Ayah saya adalah seorang pendeta Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di Sumatra Utara. Sedangkan, ibu seorang pemandu lagu-lagu rohani di gereja. Sejak kecil kami mendapat bimbingan dan ajaran-ajaran kristiani. Orang tua saya sangat berharap salah seorang dari kami harus menjadi seorang pendeta. Sayalah salah satu dari harapan mereka. Kemudian, saya disekolahkan di lingkungan yang khusus mendidik para calon pendeta, seperti Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Kristen. Lalu berlanjut pada Sekolah Tinggi Teologi (STT) Nomensen, yaitu