Skip to main content

Ingin Mendebat Islam, Aktris Inggris Malah Jadi Muallaf

Hikmah Tragedi WTC 11 September melahirkan banyak Muallaf baru

Myriam Francois-Cerrah sudah sangat populer di Inggris ketika dirinya masih anak-anak. Ia adalah pemain film ‘Sense and Sensibility‘yang ngetop di era 09-an. Ketika ia memutuskan dirinya menjadi seorang mualaf, popularitas dirinya semakin melonjak. Ia adalah seorang mualaf wanita terpelajar kelas menengah di Inggris.

Myriam merujuk pada peristiwa serangan 11 September 2001 di AS sebagai motif di balik keingintahuannya tentang Islam. Itulah yang membuat dirinya menyatakan diri masuk Islam.

Ia menyebut bahwa kehidupan Nabi Muhammad (SAW) sebagai seseorang yang membuatnya termotivasi untuk mengubah karirnya.

Myriam menggambarkan Nabi Muhammad sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah yang telah disalahpahami. Dia mengutip beberapa perkataan populer Nabi Muhammad SAW, dan salah satu kutipan favoritnya adalah;

“Maafkan orang yang bersalah kepada Anda. Jalinlah hubungan dengannya. Berbuat baiklah kepada orang yang telah berbuat jahat kepada Anda dan berbicara tentang kebenaran bahkan jika itu bertentangan dengan diri Anda sendiri.”

Awalnya, sarjana filsafat lulusan Universitas Cambridge ini membuka Alquran dengan perasaan”marah”. Ia berdiskusi soal Tuhan dengan teman kuliahnya. Sang teman, menggunakan dalil ketuhanan sesuai apa yang disebutkan dalam konsep Islam.

“Saya mempelajarinya sebagai bagian dari upaya untuk membuktikan pendapat teman saya yang seorang Muslim itu salah,” ujarnya.

Kemudian ia mulai membaca dengan pikiran yang lebih terbuka. Pembukaan Al Fatihah mencengangkannya. “Dalam Islam, seluruh tindakan manusia, dia sendiri yang akan menanggung konsekuensinya. Itulah pentingnya dia mengambil jalan lurus, jalan Tuhan,” ujarnya.

Makin lama belajar Alquran, makin besar keinginan Myriam untuk menganut agama Islam. Tujuan semula, mendebat argumentasi temannya, berubah menjadi pengakuan, “Kamu benar tentang agamamu!”

Tak mau buang waktu, ia segera bersyahadat. “Beberapa teman dekat saya melakukan yang terbaik untuk mendukung saya dan memahami keputusan saya. Saya tetap sangat dekat dengan beberapa teman masa kecil saya dan melalui mereka saya mengakui universalitas pesan Ilahi, bahwa nilai-nilai Tuhan bersinar melalui perbuatan baik manusia, Muslim maupun bukan,” katanya.

mualaf inggrisIa menyatakan, konversi keimanannya bukan sebagai ‘reaksi’ terhadap, atau oposisi terhadap budaya Barat. “Sebaliknya, itu merupakan validasi dari apa yang selalu saya pikirkan,” ujarnya, seraya mengkritik beberapa masjid di Inggris yang menutup pintu dialog tentang ketuhanan dan terlalu dogmatis.

“Catat: aturan dan protokol mereka banyak yang membingungkan dan malah bikin stres.”

“Menjadi Muslim, tidak berarti kita kehilangan semua jejak diri kita sendiri. Islam adalah validasi yang baik dalam diri kita dan sarana untuk memperbaiki yang buruk,” pungkas Myriam.

Sumber: atjehcyber

Popular posts from this blog

Rahasia Alkitab/Injil Yang Menggemparkan Dunia

BERIKUT INI ADALAH SEBAGIAN INFORMASI YANG SELAMA INI DISEMBUNYIKAN OLEH GEREJA AGAR UMAT KRISTEN / KATHOLIK TIDAK MEMPELAJARI ALKITAB MEREKA SENDIRI SECARA MENDALAM, APALAGI SAMPAI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTAR SATU KITAB DENGAN KITAB LAIN,  SANGAT DILARANG KERAS .   -------------------------------------------------------------------------------------- INDEKS AL-KITAB Kitab agama ini adalah milik umat Kristiani, dikenal dengan sebutan Alkitab atau Bibel (Inggris : Bible, Jerman : Bijbel), terdiri dari dua bagian kitab, yaitu Kitab Perjanjian Lama (PL) dan Kitab Perjanjian Baru (PB). Di dalam Perjaniian Lama Tuhan pernah berfirman bahwa orang-oran Israel itu sangat durhaka dan hobi merubah-rubah kitab suci (baca: Kitab Mikha 3:1 - 12 dan Ulangan 31:27). Akibatnya, kitab suci ini menjadi bercampur-baur antara kebenaran ilahi dan kesalahan-kesalahan manusiawi yang ditulis oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Maka Alkitab tidak boleh dibaca dengan doktrin yang harus diterima apa

Alasan Paquita Widjaya Masuk Islam

Angin dan Badai Mengantarkan Paquita Widjaya Kepada Islam Paquita Wijaya , itulah namaku. Sejak lahir aku memeluk agama Kristen Protestan. Kesempatan pernah mengenyam pendidikan Barat di Parsons School of Design New York, membuat cara berpikirku sangat rasional. Apalagi aku dibesarkan dalam kultur keluarga yang demokratis. Termasuk dalam menyikapi agama. Namun setelah rasioku ditundukkan oleh kenyataan bahwa kekuasaan Allah itu benar ada, aku pun bersyahadat dan masuk Islam. Sudah lama aku tertarik dengan Islam. Kupikir, ini agama yang paling rasional. Perlahan, aku tertarik dengan ritual Islam yang dijalankan Tanteku, seorang muslimah yang sempat tinggal bersama keluargaku. Tapi hingga suatu saat aku suting di pulau Nias, Sumatera Utara, aku belum juga memeluk Islam. Inilah awalnya.... Pulau Nias tiap hari diguyur hujan lebat, disertai angin dan badai. Dua bulan tim kami terperangkap di pulau itu. Tak ada pesawat yang berani terbang di tengah cuaca buruk. Padahal, aku harus se

Kisah Bernard Nababan Jadi Mualaf

Menjadi seorang pendeta adalah harapan kedua orang tuanya. Namun, kehendak Allah SWT mengantarkan Bernard Nababan pada kebenaran Islam. Bahkan, ia akhirnya menjadi juru dakwah dalam agama Islam. Saya lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 November 1966. Saya anak ke-3 dari tujuh bersaudara. Kedua orang tua memberi saya nama Bernard Nababan . Ayah saya adalah seorang pendeta Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di Sumatra Utara. Sedangkan, ibu seorang pemandu lagu-lagu rohani di gereja. Sejak kecil kami mendapat bimbingan dan ajaran-ajaran kristiani. Orang tua saya sangat berharap salah seorang dari kami harus menjadi seorang pendeta. Sayalah salah satu dari harapan mereka. Kemudian, saya disekolahkan di lingkungan yang khusus mendidik para calon pendeta, seperti Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Kristen. Lalu berlanjut pada Sekolah Tinggi Teologi (STT) Nomensen, yaitu