Pemain Sepakbola "Abanda Herman" Resmi Masuk Islam
Abanda Herman (Bek Persib Bandung) resmi memutuskan untuk menjadi muallaf pada tanggal 18 April 2013 dan secara sah memeluk agama Islam disaksikan manajer Persib, Umuh Muchtar, dan pelatih Djadjang Nurdjaman serta sejumlah rekan setim, Abanda mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai syarat masuk Islam di Mesjid Nurul Iman, Bandung, Kamis sore, dibimbing oleh Ustadz Jujun Junaedi, suasana penuh spiritual cukup terasa kala Abanda mengucapkan dua kalimat syahadat sekitar pukul 16.00 WIB di Masjid Nurul Iman di RW 03, Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong, Bandung.Abanda yang mengenakan gamis putih terusan berwarna putih lengkap dengan kopiah yang juga berwarna putih, duduk disaksikan oleh Manajer Persib Umuh Muchtar, pelatih Djadjang Nurdjaman, dan Ketua DPRD Kota Bandung Erwan Setiawan.
Saat itu Abanda yang duduk tengah menyalami tangan KH Jujun Junaedi sebagai pembimbing dan penuntun dirinya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan doa sebagai syarat utama menjadi seorang muslim.
"Ashadu anlaa ilaaha illallaah, wa ashadu anna muhammadar rasuulullah," lafal syahadat yang diucapkan Ustaz Jujun ini bisa ditiru dan diucapkan Abanda meski terbata-bata. Sontak jemaah yang hadir saat itu langsung berucap hamdalah dan bertakbir.
Kedua mata Abanda pun terlihat seperti dihiasi rasa haru mendalam, berbinar-binar dan memancarkan rona bahagia. Setelah mengucapkan syahadat, Jujun kemudian memberikan wejangan bahwa memeluk Islam tidak cukup dengan berucap syahadat saja.
"Sebagai seorang muslim, Anda wajib mengerjakan kewajiban sebagaimana layaknya seorang muslim, yaitu salat berjemaah, puasa di bulan Ramadan, mengaji dan membaca Alquran dan semua hal yang tercakup di dalam rukun Islam dan rukun iman," pesan Jujun yang dicermati Abanda dengan penuh ketekunan.
Prosesi pengucapan syahadat sendiri memakan waktu kurang lebih 15 menit, hingga akhirnya Abanda Herman secara sah menjadi muslim. Kini bek Persib Bandung itu menambahkan nama Ahmad di depan nama aslinya, yang mengandung arti kebenaran (Ahmad dalam istilah Islam).
"Ahmad Abanda Herman, apakah terpaksa atau tidak masuk Islam," tanya Jujun melalui pengeras suara di dalam masjid.
Yang ditanya lantang menjawab menggunakan Bahasa Indonesia. "Aku tidak terpaksa. Aku masuk Islam karena Islam agama yang sempurna," tegas pria kelahiran Younde 20 Februari 1984 itu.
"Allahu Akbar!" pekik sejumlah warga yang menyaksikan prosesi tersebut sesaat Abanda berucap "Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah". Setelah resmi menjadi muallaf, Abanda dibawa ke rumah Manajer Persib, Umuh Muchtar.
Usai mengucapkan kalimat yang menjadi tanda kepercayaan Abanda terhadap ajaran Islam, bek yang pernah membela PSM Makasar dan Persija Jakarta tersebut mengaku lega, bahagia dan terharu. Tak lain karena niatnya menjadi seorang muslim telah terwujud.
"Sebenarnya ini sudah terpikirkan sejak 3 tahun lalu. Butuh pertimbangan yang sangat matang. Tapi, kini saya merasa bahagia dan bangga karena sudah menjadi seorang muslim dan bisa menjalankan ibadah shalat setiap hari," jelas Abanda.
Abanda menyebut rencana memeluk Islam itu sudah dikomunikasikan dengan orangtua maupun keluarganya. "Keluarga pada dasarnya tidak masalah dan cukup menghormati keputusan yang saya ambil," katanya.
"Saya tidak begitu saja memutuskan masuk Islam. Semuanya terjadi dalam sebuah proses yang lumayan lama. Awalnya, saya ingin tahu, kemudian belajar hingga akhirnya benar-benar memutuskan jadi seorang muslim," ungkap Abanda.
"Aku senang dan bangga masuk Islam. Aku akan melakukan shalat setiap hari," ungkap pemain yang pernah memperkuat Persija Jakarta itu.
Ia mengaku, keluarga tidak mempermasalahkannya menganut Islam. Abanda, sebelumnya Nasrani, merasa sudah dewasa dan berhak menentukan pilihan terbaiknya.
Keputusan Abanda memeluk Islam memang tidak seperti sejumlah pemain asing lain yang juga memutuskan masuk Islam. Sebab, Abanda tertarik dengan ajaran Islam. "Saya tergugah dengan cara ibadah seorang muslim," katanya.
"Saya juga tergugah dengan sejumlah ajaran Islam lainnya yang sangat menekankan bahwa semua manusia itu sama kedudukannya di hadapan Tuhan," tambahnya.
"Dia (Abanda) selalu menghayati dan merasakan indahnya melihat orang muslim. Selama ini 'kan kalau mau bertanding, pemain (beragama Islam) malamnya suka salat berjamaah. Dia melihat suasana kebersamaan itu. Lalu merenung dan akhirnya mengatakan kepada saya mau masuk Islam," tutur Umuh tentang anak buahnya itu.