Skip to main content

Kisah Sipir Penjara Guantanamo memeluk Islam

Cerita Sipir Guantanamo Jadi Mualaf oleh Tahanan

Terry Holdbrooks memeluk Islam sejak Desember 2003 setelah berbicara dengan para tahanan di penjara yang dijalankan oleh negara penjajah Amerika Serikat, yang terkenal kekejamannya di Teluk Guantanamo.

Terry menerbitkan buku tentang perjalanannya hingga memeluk Islam dan tentang kekejaman yang ia saksikan saat ia masih bekerja sebagai penjaga di guantanamo.

Ancaman kematian hanyalah sebagian kecil dari yang dialami Terry sejak memeluk Islam.

Mantan tentara AS ini memeluk Islam pada 2003, terinspirasi dari dakwah yang dilakukan oleh imam yang berada di dalam penjara. Sejak itu ia telah kehilangan teman-temannya, menerima ancaman kekerasan dan dicap sebagai “pengkhianat ras”.

Tapi dia tidak tinggal diam. Pria berusia 29 tahun ini mendapat sorotan dari media dan bahkan telah menandatangani kontrak untuk pekerjaan sebagai pembicara untuk Muslim Legal Fund of America. Kini dia menjadi seorang Muslim yang taat dan melakukan tur ke berbagai negara mengungkapkan kebenaran tentang Guantanamo.

“Gitmo seharusnya menjadi pekerjaan enak karena kita hanya akan mengasuh tahanan,” ujar Holdbrooks. “Tapi itu mengubah saya.”

Warga Arizona ini menghabiskan waktu antara tahun 2003 sampai 2004 menjaga tahanan militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba. Ia sering diberi tugas untuk mengawal tahanan ke ruang interogasi. Dia mengatakan ia menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh rekannya, tentara AS dan ia tidak pernah berpikir kekejaman seperti itu mungkin dilakuan terhadap manusia.
terry

Terry Holdbrooks

Berbicara dengan Daily News melalui telepon, Holdbrooks mengungkapkan daftar suram Guantanamo.

“Saya melihat orang-orang dimasukkan ke dalam sel dan diletakkan ke dalam posisi yang membuatnya tak berkutik selama delapan jam sampai mereka buang air besar sendiri,” ujarnya. “Kemudian petugas akan datang dan mengebiri mereka.”

Ia juga mengungkapkan tahanan diborgol ke tanah dengan pendingin udara di ruang sel yang sangat dingin, kemudian mereka disiram dengan air dingin. Darah haid juga pernah dioleskan ke wajah para tahanan dan mereka dipaksa untuk mendengar musik yang sama yang diulangi selama berjam-jam.

“Gitmo 100 persen bertentangan dengan dasar sistem hukum kita,” ujarnya.

Sambil menunggu waktu untuk disebar, Holdbrooks mengatakan angkatan darat melatihnya untuk berpikir bahwa para tahanan merupakan orang-orang “terburuk dari yang terburuk” dan “lebih rendah dari manusia”.

“Mereka mengatakan ini adalah Al Qaeda dan Taliban, orang yang membeci Amerika dan membenci kebebasan,” ungkap Holdbrooks.

Banyak tahanan yang ditahan selama bertahun-tahun tanpa tuduhan resmi. Mereka tidak bisa ditransfer keluar karena pembatasan di negara asal mereka dan hukum yang disahkan oleh Kongres, menurut Human Rights Watch (HRW).

“Saya memiliki semua kebebasan di dunia,” kenangnya. “Tapi aku bangun dengan riang sementara ada orang yang berada di dalam tahanan, tersenyum dan selalu melaksanakan sholat lima kali sehari.”

Sebagai seorang remaja, holdbrooks mencari-cari kebenaran dalam beberapa agama berbeda. Saat tiba di Guantanamo dia yakin bahwa semua agama monoteistik jahat.

Tapi selama beberapa bulan, saat Holdbrooks mulai berbicara kepada para tahanan dan membaca Al Qur’an, ia mulai menemukan kebenaran dalam Islam.

Ia memutuskan untuk memeluk Islam pada Desember 2003. Di hadapan para tahanan, ia membaca syahadat yang menjadikannya sebagai seorang Muslim.

Hidupnya berubah drastis ketika ia kembali ke Amerika. Dia menghabiskan masa bertahun-tahun meminum alkohol untuk menghilangkan kenangan Guantanamo. Dia diberhentikan dengan hormat dari Angkatan Darat pada bulan Oktober 2005 dengan dalih “ganguan kepribadian”.

terry Holdbrooks mualaf guantanamoKemudian Holdbrooks memutuskan untuk memperbarui komitmennya terhadap Islam. Dia berhenti minum, merokok dan mengonsumsi narkoba. Dia menghentikan pergaulan bebas. Dia mulai disiplin melaksanakan sholat lima waktu. Dan dia mulai berbicara.

“Islam mengajarkan bahwa jika Anda melihat ketidakadilan di dunia, Anda harus melakukan segala sesuatu dengan kekuasaan Anda untuk menghentikannya,” ujar Holdbrooks.

“Orang-orang yang menulis komentar negatif (di media sosial online) berpikir bahwa mereka ulama Islam,” ungkap Holdbrooks. “Tapi mereka benar-benar membuat pernyataan yang mengeneralisir mengenai sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya.”

Agendanya bukan untuk mempromosikan agama, menurutnya. Tetapi dia memperjuangkan hak asasi manusia dari para tahanan seperti Shaker Aamer misalnya, seorang tahanan yang berubah menjadi mentornya saat berada di Guantanamo. Aamer merupakan warga Inggris yang telah ditahan selama 11 tahun di Guantanamo. Dia tidak pernah dituntut untuk sebuah kejahatan dan namanya telah dibersihkan selama dua kali untuk dibebaskan, lapor BBC.

Tetapi hingga saat ini dia masih berada di Guantanamo, dia merupakan salah satu tahanan yang melancarkan aksi mogok makan.

“Ini akan menjadi salah jika saya duduk dan membiarkan Gitmo terus ada atau membiarkan orang berpikir bahwa Islam adalah musuh terbesar Amerika.”
(haninmazaya/arrahmah.com)

Popular posts from this blog

Rahasia Alkitab/Injil Yang Menggemparkan Dunia

BERIKUT INI ADALAH SEBAGIAN INFORMASI YANG SELAMA INI DISEMBUNYIKAN OLEH GEREJA AGAR UMAT KRISTEN / KATHOLIK TIDAK MEMPELAJARI ALKITAB MEREKA SENDIRI SECARA MENDALAM, APALAGI SAMPAI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTAR SATU KITAB DENGAN KITAB LAIN,  SANGAT DILARANG KERAS .   -------------------------------------------------------------------------------------- INDEKS AL-KITAB Kitab agama ini adalah milik umat Kristiani, dikenal dengan sebutan Alkitab atau Bibel (Inggris : Bible, Jerman : Bijbel), terdiri dari dua bagian kitab, yaitu Kitab Perjanjian Lama (PL) dan Kitab Perjanjian Baru (PB). Di dalam Perjaniian Lama Tuhan pernah berfirman bahwa orang-oran Israel itu sangat durhaka dan hobi merubah-rubah kitab suci (baca: Kitab Mikha 3:1 - 12 dan Ulangan 31:27). Akibatnya, kitab suci ini menjadi bercampur-baur antara kebenaran ilahi dan kesalahan-kesalahan manusiawi yang ditulis oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Maka Alkitab tidak boleh dibaca dengan doktrin yang harus diterima apa

Alasan Paquita Widjaya Masuk Islam

Angin dan Badai Mengantarkan Paquita Widjaya Kepada Islam Paquita Wijaya , itulah namaku. Sejak lahir aku memeluk agama Kristen Protestan. Kesempatan pernah mengenyam pendidikan Barat di Parsons School of Design New York, membuat cara berpikirku sangat rasional. Apalagi aku dibesarkan dalam kultur keluarga yang demokratis. Termasuk dalam menyikapi agama. Namun setelah rasioku ditundukkan oleh kenyataan bahwa kekuasaan Allah itu benar ada, aku pun bersyahadat dan masuk Islam. Sudah lama aku tertarik dengan Islam. Kupikir, ini agama yang paling rasional. Perlahan, aku tertarik dengan ritual Islam yang dijalankan Tanteku, seorang muslimah yang sempat tinggal bersama keluargaku. Tapi hingga suatu saat aku suting di pulau Nias, Sumatera Utara, aku belum juga memeluk Islam. Inilah awalnya.... Pulau Nias tiap hari diguyur hujan lebat, disertai angin dan badai. Dua bulan tim kami terperangkap di pulau itu. Tak ada pesawat yang berani terbang di tengah cuaca buruk. Padahal, aku harus se

Kisah Bernard Nababan Jadi Mualaf

Menjadi seorang pendeta adalah harapan kedua orang tuanya. Namun, kehendak Allah SWT mengantarkan Bernard Nababan pada kebenaran Islam. Bahkan, ia akhirnya menjadi juru dakwah dalam agama Islam. Saya lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 November 1966. Saya anak ke-3 dari tujuh bersaudara. Kedua orang tua memberi saya nama Bernard Nababan . Ayah saya adalah seorang pendeta Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di Sumatra Utara. Sedangkan, ibu seorang pemandu lagu-lagu rohani di gereja. Sejak kecil kami mendapat bimbingan dan ajaran-ajaran kristiani. Orang tua saya sangat berharap salah seorang dari kami harus menjadi seorang pendeta. Sayalah salah satu dari harapan mereka. Kemudian, saya disekolahkan di lingkungan yang khusus mendidik para calon pendeta, seperti Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Kristen. Lalu berlanjut pada Sekolah Tinggi Teologi (STT) Nomensen, yaitu